Minggu, 23 Oktober 2016
Sabtu, 22 Oktober 2016
Kali ini tentang membaca
Kali ini tentang membaca
Mengapa harus mebaca ?
karena tanpa membaca kita tidak akan mengetahui banyak informasi, dan
kebanyakan Negara maju adalah mereka yang memiliki kebiasaan membaca. Seperti
di Jepang hampir setiap orang membaca 40 buku pertahun, di Eropa 10 buku
pertahun, sedangkan di Arab hanya 1/10 buku pertahun, jika di asumsikan satu
buku ada 200 lembar maka hanya 20 lembar pertahun. Mirisnya lagi Arab dikatakan
sebagai negara islam dan islam adalah Arab. Lalu berapa buku pertahun yang
dihabiskan oleh masyarakat indonesia, kiranya cukup dijawab sendiri.
Awalnya saya berpikir
membaca adalah hal yang membosankan, betapa tidak setiap kali membaca rasa
kantuk kerap kali menghampiri. Padahal jelas sekali membaca adalah perintah langsung
dari Allah swt. sama halnya seperti seorang muslimah yang diwajibkan menutup
aurat. Hal baik memang sering kali terabaikan, dan berat sekali jika takk ada
kesungguhan untuk membiasakannya. Pernah saya mencoba untuk membiasakan membaca
namun rasa malas agaknya enggan angkat kaki. Sampai pada akhirnya saya menonton Film yang bernuansa Religi
karya Beda Sinema sebut saja “Tausiyah Cinta” dari film tersebut banyak sekali pesan moral yang mulai mengetuk hati saya, dan ada salah satu aktor yang begitu saya kagumi dia adalah Zaky Ahmad
Rivai seorang aktor sekaligus penulis. Dari situlah saya mulai membeli bukunya
dan ternyata gaya bahasa yang dituangkan membuat saya ketagihan membaca,
meskipun banyak pula kosakata yang menurut saya masih awam. lagi dan lagi saya pun harus mengartikan kosakata yang mungkin terdengar awam ditelinga saya.
Sempat terbesit
dikepala bahwa saya ingin menjadi seorang penulis, tapi setiap kali hendak
menulis lagi-lagi saya tidak memiliki bahan untuk ditulis, bahkan sama sekali
tidak muncul ide di otak saya. Saat ini saya paham mengapa saya tidak punya ide
untuk menulis jawabnya karena saya tidak pernah membaca. Seperti yang dikatakan
Zaky A.R. didalam artikelnya bahwa “membaca adalah menulis dan menulis adalah
membaca” jika kita sedang membaca maka kita sedang menulis di otak kita, jika
kita sedang menulis maka kita sedang membaca apa yang terdata di otak kita.
Jika asumsikan bahwa membaca adalah memakan dan menulis adalah BAB (ini hanya
perumpamaan), maka kita tidak akan bisa BAB tanpa ada makanan yang masuk ke
saluran pencernaan kita. Begitu juga jika makanan yang kita konsumsi tidak
bernutrisi maka apa yang akan terjadi, BAB pun susah. Karena apa yang kita
hasilkan akan mencerminkan apa yang kita lakukan. Jika kita membaca komik, atau
novel ringan (tidak semua) maka apa yang kita tulis pun tidak akan jauh seperti
komik pula.
Dengan membaca kita
mampu menggenggam dunia, dengan membaca kita akan tau segala sesuatu yang ada
di belahan bumi manapun tanpa harus mengelilingi dunia.
Yuk budayakan membaca
Rabu, 13 Juli 2016
Cinta Dalam Diam
Cinta Takkan habis diungkap dalam hamparan kata
Takkan cukup ditulis dalam lautan tinta
Karna didalamnya tersimpan banyak cerita
antara Aku, Kau dan Sang Pencipta.
Sungguh Aku hanyalah wanita biasa
tumbuh karna cinta
besarpun karna cinta
Aku tak bisa berdusta ketika Cinta hadirkan rasa
kata demi kata terangkai tanpa sengaja
Syairpun mulai berperan didalamnya
membubu indah menjadi susunan kalimat
kala hati mulai terpikat
Bait-bait do'a terpanjat syahdu
Aku bercakap dalam bisu
Aku tak tau inikah sesunggguhnya rindu
Degup hati mulai menderu haru
Sungguh aku wanita biasa
Manusiawi jika kuharap cinta
Tentu teriring Ridho dan Do'a
Jika memang cinta mendamba surga
Izinkanlah aku bersamanya
New Kahfi
Selasa, 21 Juni 2016
Study Kasus Myob Multi Currency
Berikut adalah Pembahasan mengenai Study Kasus Myob Multi Currency
Semoga Bermanfaat '_'
Langganan:
Postingan (Atom)