Waduk jati luhur sudah tak asing lagi ditelinga keindahannya
mampu menarik perhatian. Apalagi jika dinikmati diatas puncak gunung Lembu di
tengah gemerlapnya malam dan di sinari oleh Bulan purnama, kebayang dong
keindahannya. Meskipun pendakian kami dimulai dari jam 7 malem tapi itulah
keunikan tersendiri, mampu menikmati perjalanan yang cukup menguras tenaga.
Ditengah-tengah perjalanan kami seketika dibuatnya terkejut dengan suara yang
bagi kami terdengar asing, sontak sayapun langsung menarik tangan dari salah
satu rekan pendakian. Dan ternyata teman saya (sebut saja irwan) bilang “itu
Cuma suara kincir Angin” owalahhh padahal mah udah ketakutan dengan muka datar.
Alam aja nyemangatin aku masa kamu engga (ehh jadi baper kan
),,,,
Gunung lembu, gunung kecil cabe rawit mungkin itu julukan
yang cocok, tingginya sih ngga sampe 1000 mdpl tapi tidak bisa diremehkan
treknya juga cukup membuat kaki saya gemetar, lagi dan lagi merengek minta di
istirahatkan. Alhasil pendakian pun memakan waktu selama kurang lebih 2 jam.
Sudah 1 1/5 jam perjalanan tapi belum juga sampai di area camp, dan itu mulai
membuat saya putus asa, seketika itu pula mata mulai di manjakan dengan pesona
waduk jatiluhur.
pesona waduk jati luhur di atas gunung lembu
Rasa putuspun asa berubah seketika menjadi semangat karena
kecantikan jatiluhur. Semangat perjalanan mengantarkan kami di area camp tepat
jam 9 malam, ya meskipun ngga kebagian lahan datar untuk mendirikan camp, lahan
yang miringpun menjadi sasaran kami mendirikan camp setidaknya ada tempat untuk
sekedar beristirahat.
background gunung parang
Oh iya di gunung lembu ternyata ada warung warung kecil yang
menyediakan kebutuhan para pendaki seperti air minum dll. Jadi bagi kalian yang
mau camp atau sekedar menikmati keindahan gunung lembu jangan takut dehidrasi
karna ada warung yang menyediakan air minum, dan harga yang ditawarkan juga
tidak terlalu mahal jadi saran saya kalo kehabisan air minum beli aja disana itung-itung
membantu perekonomian warga.
Inilah golden sunrise yang ditawarkan gunung lembu
Cheersss ,,,,,,
Jalur pendakian yang cukup ekstream
(diambil pada saat turun)
Sedikit pesan untuk saya dan kalian cintailah alam, nikmati,
syukuri segala bentuk CiptaanNYA dan jangan lupa bawa turun sampahnya.
Berkacalah dirimu agar selalu introspeksi dalam sebuah perjalanan hati. Bukan
pengakuan semu di balik like dan komentar di jejaring sosial mediamu.
Sederhana, perjalanan tidaklah harus ketempat yang mewah,
mahal tidak perlu menuju gunung yang sekarang menjadi trending topik di sosmed
yang kekinian, yang saling berlomba menuju kesana. Perjalanan akan banyak
mengajarimu banyak hal baru. Kebersamaan adalah kunci dari perjalanan meskipun
tidak lengkap dengan sohib kami, mudah-mudahan next trip kita bisa merasakan
kebersamaan yang sesungguhnya.
Cintailah alam
Cintailah negrimu
Cintailah indonesia